Skip to main content

Cara membangun hatchery (panti benih) pada ikan bandeng

Ternak PertamaCara membangun hatchery (panti benih) pada ikan bandeng -  Pembenihan bandeng, Selama ini cara budi daya bandeng masih mengandalkan nener atau benih bandeng yang di dapatkan dari penangkapan di alam, ini dikarenakan untuk usaha pemijahan bandeng selalu gagal. Villaluz (1984) mengatakan bahwasannya sangat sulit memijahkan ikan bandeng dalam kondisi terkontrol. Tetapi, sejak tahun 1985 di Indonesia sendiri khususnya di bali telah dilakukan penelitian pemijahan bandeng secara intens hingga berhasil, dan sampai saat ini ikan bandeng bisa dipijahkan secara berkelanjutan. 

Cara budidaya pembenihan bandeng dapat diaplikasikan dengan menggunakan hatchery atau panti benih skala besar / lengkap biasa disebut HSL, bisa juga dengan skala kecil atau skala rumah / back-yard Hatchery atau yang biasa disebut dengan HSRT. 

Baca Juga :
Beberapa hal yang diperlukan untuk mendukung stabilitas produksi bandeng dengan menggunakan hatchery adalah dengan cara memilih pasokan induk yang berkualitas dan berkesinambungan dalam jumlah yang cukup. Misalnya untuk memproduksi 570 juta ekor benih bandeng atau nener itu diperlukan indukan bandeng sebanyak 13.200 ekor benih dengan asumsi tingkat pembuahan 82℅ serta jumlah telur yang berhasil di buahi sebanyak 790.000 per butir atau induk per tahunnya, 20% kelangsungan hidup, dan stok induk yang harus dimiliki setiap HSL minimal ada tiga kali lipat dari jumlah yang digunakan.

Cara membuat hatchery untuk pembenihan ikan bandeng

Hatchery itu apa sih gaes, jadi hatchery ini adalah panti benih fungsinya untuk pemijahan ikan bandeng agar memproduksi nener atau benih bandeng. 
Untuk menghasilkan nener atau benih bandeng hatchery yg juta gunakan harus mempunyai fasilitas yang lengkap termasuk peralatannya gaes. 

Apa saja sih fasilitas yang diperlukan dalam satu unit hatchery?? 

So pasti kamu perlu persiapan lahan, bangunan, perkakas dan peralatan-peralatan untuk pengoperasian. 

Fasilitas hatchery itu terdiri dari sarana pokok dan sarana penunjang, sarana pokok  diantaranya yaitu km harus menyiapkan bak pemijahan, bak pemeliharaan larva atau benih, bak filter, bak kultur Plankton dan laboraturium. Sedangkan sarana penunjang yaitu sarana yang berfungsi untuk kelancaran usaha misal kita harus menyediakan dermaga, kantor, ruang mesin, dan gudang penyimpanan, tapi itu semua kembali lagi ke skala usaha ya gaes, kalau modalnya pas pasan bisa sederhanakan lagi. Misal kalau pembenihan itu adalah merupakan skala besar / hatchery skala lengkap (HSL) maka laboratorium dan peralatan-peralatan sangat diperlukan karena itu adalah sarana pokok yang harus wajib dimiliki, tetapi kalau pembenihan dilakukan dengan skala kecil atau skala rumah tangga (HSRT) maka laboratorium, kantor itu tidak diperlukan .

Berikut adalah Gambar Tata Letak Hatchery

Tata Letak Hatchery
Tata Letak Hatchery
Keterangan:
  1. Keramba jaring apung
  2. Dermaga
  3. Kamar pompa dan blower
  4. Tambak
  5. Bak pemeliharaan induk / pemijahan induk
  6. Bak reservoir / pengendapan
  7. Bak filter
  8. Bak kultur alga
  9. Bak kultur rotifera
  10. Kantor
  11. Bak pemijahan sistem rangsang
  12. Bak inkubasi
  13. Bak pemeliharaan larva
  14. Bak kultur artemia dan pengayaan gizi pakan
  15. laboraturium
  16. Ruang Plankton
  17. Gudang pakan
  18. Cold storage
  19. Ruang rapat 
  20. Ruang tamu
Sarana Pokok Budidaya Ikan Bandeng

Kali ini ternakpertama akan membahas mengenai kebutuhan apa saja yang diperlukan apabila akan membangun sebuah hatchery. 

Jika kita akan membangun hatchery (panti benih) skala besar atau lengkap (HSL) idealnya memiliki sarana pokok yaitu sbb:
  1. KJA (keramba jaring apung) bagi anak-anak ikan dan penampungan pemeliharaan calon-calon induk. 
  2. Bak bak pemijahan
  3. Bak bak pemeliharaan benih
  4. Laboraturium basah bagi pemeliharaan telur dan larva. 
  5. Laboraturium kering bagi keperluan pengamatan. 
  6. Ruang Plankton atau pengembangan jasad pakan
  7. Ruang mesin
  8. Ruang cold storage bagi penyimpanan pakan
  9. Bak-bak reservoir dan filter air
  10. Kantor
  11. Gudang
  12. Dermaga
  13. Tambak
Itu adalah keperluan untuk membangun sebuah hatchery skala besar (HSL) 

Lalu apa saja yang diperlukan jika hatchery yang akan dibangun itu skala kecil atau skala rumah tangga (HSRT) 

Pembangunan hatchery skala kecil atau skala rumah tangga (HSRT) tentu saja skalanya tidak seperti yg dibutuhkan skala lengkap (HSL). 

Hatchery skala rumah tangga hanya melakukan sebagian kegiatan pembenihan saja, misalnya jika kegiatan usahanya yang dikerjakan adalah penetasan telur maka sarana yang perlu dimiliki hanya sebatas pada kegiatan tersebut. 

Lalu apa saja sarana yang diperlukan Hatchery skala rumah tangga ? 
  1. Bak penetasan telur
  2. Bak pemeliharaan larva
  3. Bak pemeliharaan pakan alami
  4. Sarana sarana penunjang (termometer, saringan, Salinometer/Refraktometer, pH meter, dan wadah penetasan artemia ukuran kecil. 
Nah itu gaes, jika semua sudah lengkap maka kegiatan pembenihan bisa berjalan dengan lancar. Akan tetapi penempatan sarana tersebut juga diperhatikan gaes, knp? Krn jika sembarangan menempatkan Sarana-sarana tsb maka akan menggangu proses kegiatan pembenihan, jangan sampai fungsi sarana mengganggu sarana lain misalnya penempatan mesin diusahakan harus jauh dari lokasi bak pemijahan dan bak-bak pemeliharaan larva. Jika tidak maka suara bising yang dihasilkan mesin akan menggagalkan pemijahan ikan atau pemeliharaan larva. Tak hanya itu saja, proses pembuangan air juga harus disalurkan dibuang  jauh-jauh, kalau bisa sejauh mungkin dari tempat pemasukan air laut.

Apa saja sarana penting untuk membuat sebuah hatchery atau panti benih ikan laut?

Kali ini ternakpertama akan mengungkapkan apa saja sarana penting dalam sebuah hatchery ikan laut, bagi sobat ternak yang ingin tahu silahkan disimak ya....

1. Bak pemijahan Bandeng

Bak pemijahan berfungsi untuk Pematangan induk dan untuk pemijahan atau tempat perkawinan induk yang sudah siap memijah. Jika bak pemijahan bandeng pada ukuran hatchery skala besar atau skala lengkap maka sebaiknya dibangun permanen dengan bahan bangunan menggunakan beton. Bak-bak pemijahan dibuat bundar dengan diameter kurang lebih 10 meter dengan kedalaman atau ketinggian 3 meter. Posisi konstruksi dasar bak pemijahan yang ideal harus diatas permukaan air laut, dan permukaan bak harus miring ke arah tengah atau ke arah lubang pembuangan kotoran, dengan seperti itu maka pembuangan kotoran menjadi mudah.

Bak pemijahan ikan bandeng sebaiknya juga harus dilengkapi dengan bak pengumpulan telur dengan lebar sisi sekitar 1,5 meter dan ke dalamannya 1 meter.

Konstruksi bak pemijahan tidak boleh dibuat secara sembarangan, maka dari itu pembuatan harus di perhitungkan secermat mungkin, bahan materialnya dari pasangan batu bata dengan rangka beton, tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pemilihan lokasi harus dipertimbangkan dan diperhitungkan dengan hati-hati.
Pemijahan Bandeng
Bak Pemijahan Bandeng
Keterangan:
  1. Pipa air masuk
  2. Tempat pemeliharaan dan pemijahan induk
  3. Pipa pembuangan
  4. Tempat pengumpulan telur
  5. Pipa sambungan yang dipasang bila terjadi pemijahan
  6. Kran air
2. Bak pemeliharaan larva Bandeng

Bak ini berfungsi untuk memelihara larva bandeng. Bak pemeliharaan larva harus dibuat secara permanen dengan menggunakan beton jika biaya terlalu mahal sobat ternak juga bisa menggantinya dengan menggunakan Bahan-bahan tertentu seperti panlight, polycarbonat, fiberglass, kanvas atau juga bisa menggunakan bak-bak dari kayu dan papan yang dilapisi plastik.

Bak Pemeliharaan Larva bandeng
Bak Pemeliharaan Larva Bandeng
Keterangan:
S = saringan dari Plankton net dengan mata 0,3 mm dengan menyesuaikan umur larva.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar