Skip to main content

Mengenal Penyakit Pada Ikan Lele dan Cara Mengatasinya

Mengenal Penyakit Pada Ikan Lele dan Cara Mengatasinya. Hama atau penyakit ikan lele banyak sejenisnya,untuk itu bagi kita yang akan budidaya ikan lele mengenal penyakit dan cara mengatasi berbagai penyakit atau hama pada ikan lele sungguh sangat perlu kita ketahui agar dikemudian hari masalah tersebut bisa anda atasi secara cepat dan tepat.

Serangan hama atau penyakit ikan lele dapat dihindari dengan membenahi manajemen budidaya. Tetapi meskipun begitu, tetap saja ada faktor eksternal yang tak dapat dielakkan 100 persen. Tak sedikit hal-hal tak terduga yang dapat terjadi ketika kita membudidayakan ikan lele.

Cek juga !

Harga Ikan Lele Per Kg Hari Ini

Sumber hama atau penyakit ikan lele dari faktor internal, antara lain pengaturan pakan yang tak cocok, benih yang sudah membawa bibit penyakit, sapai pengaturan air yang kurang baik. Sedangkan dari faktor eksternal antara lain iklim, cuaca, sumber air, serangan wabah regional serta lain sebagainya.
Mengenal Penyakit Pada Ikan Lele dan Cara Mengatasinya
Pengendalian hama ikan lele yang perlu anda lakukan
Dalam beternak lele, hama adalah gangguan yang bersumber dari organisme besar baik yang sifatnya predator, penggangu serta pesaing. Hama ikan lele yang bersifat predator adalah musang, linsang, serta ular. Di daerah perkotaan kucing pun kadangkala menjadi hama yang perlu anda waspadai. Tidak hanya itu, ada juga katak yang merupakan predator bagi benih lele yang masih kecil.

Hama yang dikategorikan pengganggu adalah belut, khususnya untuk yang beternak lele di kolam tanah. Binatang ini tak jarangkali membuat celah di pematang sehingga kolam menjadi bocor. Hama yang dikategorikan pesaing adalah Ikan gabus, sebab ikan ini dapat berkembang biak dalam kolam dengan melewati saluran masuk atau keluar air.

Penanggulangan dari serangan hama dapat anda lakukan dengan beberapa cara, seperti membuat aliran pada pinggiran kolam, menyaring akses serta keluar air, sampai menutup kolam dengan paranet. Jika anda beternak lele dengan cara intensif, biasanya gangguan hama jarang terjadi karena kolam relatif terawasi terus menerus.

Pengendalian atau antisipasi  penyakit pada ikan lele

Penyakit ikan lele hampir sama dengan penyakit yang ditemui pada ikan tawar lainnya. Penyakit yang biasa menyerang terdiri dari penyakit infeksi yang dikarenakan jamur, protozoa, bakteri serta virus. Berikut beberapa penyakit ikan lele yang dikarenakan oleh infeksi:

Penyakit yang ada pada Ikan Lele


1. Penyakit bintik putih (white spot)
  • penyebabnya adalah protozoa dari tipe Ichthyphyhirius multifillis. Penyakit ini menyerang hampir semua tipe ikan air tawar. Pada ikan lele  penyakit ini banyak menyerang benih. Bintik-bintik putih tumbuh pada permukaan kulit serta insang. Bila terkena ikan, ikan tersebut akan mengosok-gosokkan badannya ke dinding atau dasar kolam. Peyakit ikan lele ini dipicu oleh kualitas air yang kurang baik, suhu air terlalu dingin serta kepadatan tebar ikan yang tinggi. 
  • Cata mengatasi : Untuk mencegah supaya ikan tak terkena white spot, yang perlua anda lakukan yakni dengan mepertahankan suhu air pada kisaran 28 C serta gunakan air yang baik kualitasnya. 
  • Pengobatan untuk tipe penyakit ikan lele ini antara lain dengan cara merendam ikan dalam larutan formalin 25 cc per meter kubik air ditambah dengan malacit green 0,15 gram per meter kubik air selagi 24 jam. Pada ikan lele yang telah besar, penyakit ini juga dapat dihilangkan dengan memindahkan ikan ke kolam dengan suhu 28 C.
2. Penyakit gatal (Trichodiniasis) 
  • Penyebabnya adalah protozoa tipe Trichodina sp. 
  • Gejala penyakit ikan lele Trichodiniasis adalah ikan terkesan lemas, warna tubuh kusam dan sering menggosok-gosokan badannya ke dinding dan dasar kolam. Penyakit ikan lele ini menular karena kontak langsung dan bisa juga lewat perantara air. Kepadatan ikan yang terlalu tinggi serta ketidak lebihan oksigen disinyalir memicu perkembangannya. 
  • Cara mengatasi : Penyakit ikan lele ini dapat dicegah dengan mengatur kepadatan tebar dan menjaga kualitas air. Penyakit ini dapat dihilangkan dengan merendam ikan dalam larutan formalin 40 ppm selagi 12-24 jam.

3. Serangan bakteri Aeromonas hydrophila. 
  • Penyebab : Penyakit ikan lele yang ditimbulkan bakter ini menyebabkan perut ikan menggembung berisi cairan getah bening, terjadi pembengkakan pada pangkal sirip serta luka-luka disekujur tubuh ikan. Faktor pemicu penyakit ikan lele ini adalah penumpukan sisa pakan yang membusuk di dasar kolam. 
  • Cara Mengatasi : Untuk mencegahnya, upayakan pemberian pakan yang lebih cocok dan pertahankan suhu air 28 C. 
  • Pengobatan yang paling umum pada ikan benih adalah pemberian antibiotik Oksitetrasiklin (OTC). Caranya dengan mencampurkan OTC dengan pakan, takarannya 50 mg per kg pakan. Berbagi selagi 7-10 hari. Jika penyakit ikan lele ini menyerang kolam pembesaran, gantilah air kolam dua kali sehari. Pada sekarang pergantian air, tambahkan garam dapur dengan takaran 100-200 gram per meter kubik.
4. Penyakit Cotton wall disease
  • Penyebab : Bakteri Flexibacter Columnaris. Bakteri ini menyerang organ dalam seperti insang.
  • Gejalanya adalah terjadi luka atau lecet-lecet pada permukaan tubuh, ada lapisan putih atau bintik putih, gerakan renang lambat dan ikan banyak mengambang. 
  • Penyebabnya yakni pembusukan sisa pakan didasar kolam dan suhu air yang naik terlalu tinggi. 
  • Cara Mengatasi dengan mengontrol pemberian pakan dan mempertahankan suhu air pada suhu  28 C. Jika ada biaya lebih, berikanlah vaksin pada benih ikan. 
  • Pengobatan : PUntuk mengobati Penyakit ikan lele  ini adalah dengan memberikan OTC 50 mg per kg pakan yang diberikan 7-10 hari. Cara lainnya, rendam ikan dalam larutan OTC dengan dosis 3-5 ppm selagi 12-24 jam. Ikan lele yang diberi antibiotik baru dapat dikonsumsi setelah dua minggu.
5. Penyakit Karena Serangan Channel catfish virus (CCV). 
  • Penyebab : Serangan Channel catfish virus (CCV). Virus ini termasuk kedalam virus herpes. 
  • Gejala : Ikan yang terinfeksi tampak lemah, berenang berputar-putar, sering tegak vertikal di permukaan, dan pendarahan pada bagian sirip dan perut. Faktor pemicu penyakit ikan lele ini adalah fluktuasi suhu air, penurunan nilai air serta kepadatan tebar yang tinggi. 
  • Pencegahan : Untuk mencegah serangan virus ini adalah dengan cara membenahi manajemen budidaya, menjaga kebersihan kolam dan pemberian pakan yang berkualitas. Pengobatan ikan yang telah terinfeksi tipe virus ini belum diketahui. Tetapi penyakit ikan lele ini dapat pulih dengan menambah kebersihan kolam seperti mengganti air kolam sampai ikan terkesan pulih.
Selain penyakit ikan lele yang sudah kami jelaskan di atas, ada juga sejumlah penyakit pada ikan lele yang bukan dikarenakan oleh infeksi melainkan dikarenakan oleh kondisi lingkungan, seperti keracunan dan lain sebagainya. Berikut beberapa penyakit non-infeksi yang perlu anda diketahui dalam beternak lele:

6. Penyakit kuning (Jaundice), 
  • Penyebab : penyakit ini dampak dari kesalahan nutrisi pakan. Penyebabnya antara lain kualitas pakan yang kurang baik, seperti telah kadaluarsa atau bisa juga karena pakan disimpan di tempat lembab yang bisa membuat pakan jadi rusak. Beberapa keterangan berbicara jaundice dapat dikarenakan oleh pemberian jeroan alias ikan rucah dengan cara kontinyu. Keterangan lain berbicara serangan jaundice dapat datang jika dalam air kolam tak sedikit tersedia alga merah.
7. Pecah usus atau Reptured Intestine Syndrom (RIS). 
  • Penyebab : Penyakit ikan lele ini dapat anda lihat dari gejalanya yang khas yaitu pecahnya usus. Penyebabnya adalah pemberian pakan yang berlebihan. 
  • Cara Mengatasi : Untuk menghindarinya, perlakuan pengaturan pemberian pakan yang sesuai. Kebutuhan pakan ikan lele per hari adalah 3-6% dari berat tubuhnya dan harus anda berikan dengan cara bertahap, pagi, siang, sore alias malam hari
8. Penyakit keracunan, 
  • Penyebab : penyakit ini ditimbulkan karena faktor lingkungan seperti air yang tercemar pestisida, atau dampak kimia industri lainnya. 
  • Cara Mengatasi : Untuk mengatasinnya, usahakan pergantian air kolam minimal setidak sedikit 20% setiap dua kali sehari.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar