Pakan ayam petelur
Setelah
memahami bahan penyusun pakan sebagaimana telah di bahas pada bagian 1-3, kali
ini saya akan membahas mengenai cara formulasi pakan ayam petelur. Tujuan dari
pembuatan pakan sendiri sebenarnya adalah menekan biaya pakan sehingga biaya
produksi tidak membengkak.
Ada
beberapa cara yang dapat diterapkan dalam menyusun formulasi pakan. Beberapa di
antaranya mungkin sudah diaplikasikan peternak, yaitu metode bujur sangkar
paerson (square paerson method),
metode coba-coba (trial and error),
metode komputer (program excel) dan cara otomatis.
Namun,
untuk mendapatkan formulasi pakan yang baik, pemilihan dan penggunaan bahan
baku yang digunakan sangat berperan penting dan harus disesuaikan dengan
kebutuhan ternak serta mudah didapatkan. 
Metode Bujur Sangkar
Paerson
Bujur
sangkar paerson merupakan cara menyusun formulasi ransum yang sangat sederhana
dengan satu nutrien sebagai pembatas. Nutrien yang sering digunakan sebagai
faktor pembatas adalah protein dan energi. Bujur sangkar paerson dapat
digunakan untuk menentukan kombinasi konsentrat dengan bahan baku pakan sumber
energi.
Contoh 1
Peternak
akan membuat ransum ayam petelur periode stater yang mengandung protein sebesar
22%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat dengan jagung kuning.
Konsentrat mengandung protein sebesar 41% dan jagung kuning mengandung protein
8%. Berapakah komposisi bahan yang digunakan untuk menyusun 1,5 ton pakan.
Langkah
1. 
Gunakan
metode bujur sangkar paerson
| 
Konsentrat 
PK 41% | 
=
  22 – 8  
=
  14 | |
| 
Pakan 
PK 22% | ||
| 
Jagung kuning 
PK 8% | 
=
  41 – 22 
=
  19  | 
Langkah
2. 
Menghitung
prosentase konsentrat dan jagung kuning
| 
Bagian
  konsentrat | 
=
  [14/(14+19)] x 100 = 42,4% | 
| 
Bagian
  jagung kuning | 
=
  [19/(14+19)] x 100 = 57,6% | 
Langkah
3. 
Menghitung
jumlah konsentrat dan jagung kuning yang akan di campur untuk pakan 1,5 ton.
| 
Bagian
  konsentrat | 
=
  (42,4/100) x 1.500 kg = 636 kg | 
| 
Bagian
  jagung kuning | 
=
  (57,6/100) x 1.500 kg = 864 kg | 
Contoh 2
Peternak
ingin menyusun pakan ayam petelur periode stater yang mengandung protein kasar
22%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat yang mengandung protein kasar
sebesar 41% dicampur dengan jagung kuning dan dedak padi. Peternak ingin
menggunakan dedak lebih banyak karena di daerahnya mudah didapatkan serta lebih
murah harganya. Perbandingan dedak dan jagung yang dikehendaki adalah 2:1.
Jagung kuning mengandung PK 8% sedangkan dedak memiliki PK 11%.
a.   
Berapa
% konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan?
b.   
Berapa
konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan untuk membuat 2,5 ton pakan?
Langkah
1. 
Tentukan
prosentase kandungan protein campuran jagung dan dedak padi (perbandingan 1:2).
=
(1 x 8%)+(2 x 11%)/(1+2)
=
10%
Langkah
2.
Memnggunakan
bujur sangkar paerson dari konsentrat dan campuran jagung dan dedak padi.
| 
Konsentrat 
PK 41% | 
=
  22 – 10 
=
  12 | |
| 
Pakan 
PK 22% | ||
| 
Jagung kuning dan
  dedak padi 
PK 10% | 
=
  41 – 22 
=
  19  | 
Langkah
3.
Menghitung
prosentase penggunaan konsentrat, jagung dan dedak padi
| 
Bagian
  konsentrat | 
=
  [12/(12+19)] x 100 = 38,7% | 
| 
Bagian
  jagung+dedak | 
=
  [19/(12+19)] x 100 = 61,3% | 
| 
Bagian
  Jagung kuning | 
=
  1/3 x 61,3 = 20,4% | 
| 
Bagian
  dedak padi | 
=
  2/3 x 61,3 = 40,9% | 
Langkah
4.
Mengecek
apakah komposisi bahan pakan yang telah dihitung sudah mengandung protein kasar
sesuai dengan yang diinginkan
| 
Bahan pakan | 
Jumlah yang Digunakan 
(%) | 
Sumbangan protein | 
| 
Bagian
  konsentrat | 
38,7 | 
38,7/100
  x 41 = 15,9% | 
| 
Bagian
  jagung kuning | 
20,4 | 
20,4/100
  x 08 = 1,6% | 
| 
Bagian
  dedak padi | 
40,9 | 
40,9/100
  x 11 = 4,5% | 
| 
Total | 
100 | 
22 % | 
Langkah
4.
Menentukan
bagian konsentrat, jagung, dan dedak padi untuk membuat 2,5 ton pakan.
| 
Bagian
  konsentrat | 
=
  (38,7/100) x 2.500 kg = 967,5 kg | 
| 
Bagian
  jagung kuning | 
=
  (20,4/100) x 2.500 kg = 510 kg | 
| 
Bagian
  dedak padi | 
=
  (40,9/100) x 2.500 kg = 1.022,5 kg | 
Contoh 3
Peternak
ingin menyusun pakan ayam petelur periode layer yang mengandung protein kasar
18%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat yang mengandung protein kasar
sebesar 35% dicampur dengan jagung kuning dan dedak padi. Peternak ingin
menggunakan jagung kuning lebih banyak karena di daerahnya mudah didapatkan
serta kualitasnya baik. Perbandingan dedak dan jagung yang dikehendaki adalah
1:3. Jagung kuning mengandung PK 8% sedangkan dedak memiliki PK 11%.
c.   
Berapa
% konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan?
d.   
Berapa
konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan untuk membuat 1 ton pakan?
Langkah
1. 
Tentukan
prosentase kandungan protein campuran jagung dan dedak padi (perbandingan 3:1).
=
(3 x 8%)+(1 x 11%)/(1+3)
=
8,75%
Langkah
2.
Memnggunakan
bujur sangkar paerson dari konsentrat dan campuran jagung dan dedak padi.
| 
Konsentrat 
PK 35% | 
=
  18 – 8,75 
=
  9,25 | |
| 
Pakan 
PK 18% | ||
| 
Jagung kuning dan
  dedak padi 
PK 8,75% | 
=
  35 – 18 
=
  17 | 
Langkah
3.
Menghitung
prosentase penggunaan konsentrat, jagung dan dedak padi
| 
Bagian
  konsentrat | 
=
  [9,25/(9,25+17)] x 100 = 35,3% | 
| 
Bagian
  jagung+dedak | 
=
  [17/(9,25+17)] x 100 = 64,7% | 
| 
Bagian
  Jagung kuning | 
=
  3/4 x 64,7 = 48,5% | 
| 
Bagian
  dedak padi | 
=
  1/4 x 64,7 = 16,2% | 
Langkah
4.
Mengecek
apakah komposisi bahan pakan yang telah dihitung sudah mengandung protein kasar
sesuai dengan yang diinginkan
| 
Bahan pakan | 
Jumlah yang Digunakan 
(%) | 
Sumbangan protein | 
| 
Bagian
  konsentrat | 
35,3 | 
35,3/100
  x 35 = 12,36% | 
| 
Bagian
  jagung kuning | 
48,5 | 
48,5/100
  x 08 = 3,88% | 
| 
Bagian
  dedak padi | 
16,2 | 
16,2/100
  x 11 = 1,78% | 
| 
Total | 
100 | 
18 % | 
Langkah
4.
Menentukan
bagian konsentrat, jagung, dan dedak padi untuk membuat 1 ton pakan.
| 
Bagian
  konsentrat | 
=
  (35,3/100) x 1.000 kg = 353 kg | 
| 
Bagian
  jagung kuning | 
=
  (48,5/100) x 1.000 kg = 485 kg | 
| 
Bagian
  dedak padi | 
=
  (16,2/100) x 1.000 kg = 162 kg | 


 

 
 
 
 
 
 
 
 
