Skip to main content

Cara Mudah Beternak Kambing Biar Untung Maksimal

Ternak PertamaCara Mudah Beternak Kambing - Apakah saat ini Anda sedang mencari usaha peternakan yang mudah dan menguntungkan? Salah satu usaha / bisnis di bidang peternakan yang memiliki  prospek yang menjanjikan untuk saat ini salah satunya adalah dengan beternak Kambing. Alasan tersebut memang sangat masuk akal karena kebutuhan daging kambing di indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat namun tidak dibarengi dengan stok daging kambing di pasaran yang melimpah. Justru dengan kondisi inilah kesempatan bagi kita kususnya bagi para peternak untuk mulai berani untuk beternak kambing, dengan catatan sudah mengerti dan paham bagaimana langkah awal yang perlu anda persiapkan dalam beternak kambing serta mengetahui berapa modal yang diperlukan untuk beternak kambing? Nah, Bagi anda yang tertarik dan berencana akan memulai usaha dibidang budidaya kambing bisa membaca artikel ternak pertama yang berjudul :

Cara Beternak Kambing Bagi Pemula

Harga Kambing Hari Ini


Pola peternakan kambing dan domba potong atau kambing pedaging di Indonesia sebagian besar masih dalam skala kecil. Pertambahan penduduk yang tinggi di Indonesia ditambah dengan terus meningkatnya daya beli masyarakat menyebabkan kebutuhan daging kambing saatt ini belum mampu menampung jumlah permintaan pasar. Sebagai informasi produksi dalam negeri untuk daging baru mencapai saat ini sudah mencapai ± 400.000 ton/tahun, Sehingga sampai sekarang ini pemerintah masih mempercayakan impor daging sebagai pilihan untuk mencukupi kebutuhan daging di dalam negeri.
Cara Mudah Beternak Kambing
Cara Mudah Beternak Kambing
Penggemukan kambing ataupun domba merupakan sebuah aktivitas pemeliharaan kambing ataupun domba dewasa yang sebelumnya dalam kondisi kurus selanjutnya ditingkatkan barat badannya melewati proses pembesaran daging selama kurun waktu sekitar 3-5 bulan.

Jenis-jenis kambing dan domba potong


a) Kambing kacang

Berikut ini adalah Ciri Kambing kacang 
  • Badan kecil 
  • Relatif pendek, 
  • Telinga pendek dan tegak, 
  • Jantan ataupun betina sama-sama mempunyai tanduk, 
  • Leher pendek serta punggung meninggi, 
  • Warna bulu bervariasi : ada yang hitam, coklat, merah ataupun belang hitam-putih.

b) Kambing Peranakan Etawa (PE)

Salah satu tujuan ternak Kambing peranakan Etawa atau kita sering menyebutnya kambing PE biasanya adalah hasil dari susunya , namun saat ini dagingnya pun bisa dipakai juga sebagai penghasil daging karena memang daging kambing etawa cukup berkualitas juga, namun biasanya diambil ketika masa afkir. 

Ciri dari kambing peranakan Etawa (PE) antara lain :
  • Bagian idung ke atas melengkung,
  • Panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit agak kaku, 
  • Warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat, 
  • Mempunyai bulu tebal dan agak panjang dibawah leher dan pundak (jantan), di bagian bawah ekor (betina)
c) Domba Ekor Gemuk

Ciri dari kambing / Domba Ekor Gemuk antara lain
  • Mempunyai ciri bentuk ekor yang panjang, tebal, besar dan terus ke ujung makin kecil; 
  • Tidak mempunyai tanduk; 
  • Umumnya sebagian besar bewarna putih, namun ada anaknya yang bewarna hitam atau kecoklatan.

d) Domba Ekor Tipis

Ciri dari kambing  / Domba Ekor Tipis
  • Mempunyai ciri tubuh yang kecil, 
  • Ekor relatif kecil dan tipis, 
  • Bulu bewarna putih, 
  • Tidak memiliki tanduk untuk betina, bertanduk kecil dan melingkar untuk jantan.

Bibit kambing atau domba bakalan yang baik untuk pengggemukan antara lain
  1. umur antara 8 bulan – 1 tahun.
  2.  Ukuran badan normal, sehat, bulu bersih dan mengkilap, garis punggung dan pinggang lurus.
  3. Keempat kaki lurus, kokoh dan tumit terkesan tinggi.
  4. Tak ada cacat pada tahap tubuhnya, tak buta.
  5. Hidung bersih, mata tajam dan bersih dan anus bersih.

Tata Laksana Pemeliharaan Kambing dan Domba

Sistem Perkandangan

Pada umumnya tipe kandang pada ternak kambing dan domba adalah berbentuk panggung. Konstruksi kandang dibangun panggung di mana di bawah lantai kandang tersedia kolong untuk menampung kotoran. Dengan adanya kolong bermanfaat untuk menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang bisa jadi tercemar penyakit. Lantai kandang ditinggikan antara 0,5 – 2 m. Bak pakan bisa ditempelkan pada dinding. Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba tak sama. Bak pakan untuk kambing dibangun agak tinggi, kira-kira sebahunya sebab kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu.

Untuk Domba, dasar bak pakan horizontal dengan lantai kandang sebab kebiasaan domba merumput. Lantai kandang dibangun dari kayu papan alias belahan bambu yang disusun dengan jarak 2-3 cm. Dengan demikian, kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong, sementara tracak/kaki kambing dan domba tak mudah terperosok dan terjepit terjepit.

Ukuran Kandang Kambing / domba yang ideal :
  • Anak : 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih),
  • Jantan dewasa : 1,2 X 1,2 m/ ekor
  • Dara/ Betina dewasa :1 X 1,2 m /ekor
  • Induk dan anak 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak

Dasar kolong kandang digali sedalam ±20 cm pada tahap pinggirnya dan 30-50 cm pada tahap tengah dan dibuatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran. Kotoran kemudian bisa diproses untuk menjadi pupuk kandang. Dan telah semestinya kandang wajib terjaga kebersihannya jadi ternak kambing dan domba lebih sehat sebab tak mudah terserang penyakit.

Sistem pemberian Pakan pada kambing atau domba
Makanan wajib yang umum diberikan berupa hijauan segar, semacam rumput, legum(daun lamtoro dan turi, dll) atau aneka hijauan (daun singkong yang mempunyai protein kurang tinggi), daun nangka dan daun pepaya). Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghapus racun yang ada dalam hijauan tersebut.

Selain pakan hijauan, bisa juga ditambah dengan pakan padat atau konsentrat. Jenis yang umumnya yang bisa dipakai antara lain bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah dahulu). Jenis pakan tersebut relatif terjangkau dan mudah dibeli dan didapatkan di mana saja. Pakan konsentrat ini akan memberikan sumbangan kurang besar untuk kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg per hari dengan komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.

Teknik pemberian konsentrat disarankan jangan bersamaan dengan hijauan, sebab pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan. Jumlah pemberian konsentrat kurang lebih 3 kg/ekor/hari.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar