Skip to main content

FORMULASI PAKAN AYAM PETELUR, MEMBUAT SENDIRI PAKAN AYAM PETELUR (4)

Pakan ayam petelur

Setelah memahami bahan penyusun pakan sebagaimana telah di bahas pada bagian 1-3, kali ini saya akan membahas mengenai cara formulasi pakan ayam petelur. Tujuan dari pembuatan pakan sendiri sebenarnya adalah menekan biaya pakan sehingga biaya produksi tidak membengkak.

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan dalam menyusun formulasi pakan. Beberapa di antaranya mungkin sudah diaplikasikan peternak, yaitu metode bujur sangkar paerson (square paerson method), metode coba-coba (trial and error), metode komputer (program excel) dan cara otomatis.

Namun, untuk mendapatkan formulasi pakan yang baik, pemilihan dan penggunaan bahan baku yang digunakan sangat berperan penting dan harus disesuaikan dengan kebutuhan ternak serta mudah didapatkan.


Metode Bujur Sangkar Paerson

Bujur sangkar paerson merupakan cara menyusun formulasi ransum yang sangat sederhana dengan satu nutrien sebagai pembatas. Nutrien yang sering digunakan sebagai faktor pembatas adalah protein dan energi. Bujur sangkar paerson dapat digunakan untuk menentukan kombinasi konsentrat dengan bahan baku pakan sumber energi.

Contoh 1
Peternak akan membuat ransum ayam petelur periode stater yang mengandung protein sebesar 22%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat dengan jagung kuning. Konsentrat mengandung protein sebesar 41% dan jagung kuning mengandung protein 8%. Berapakah komposisi bahan yang digunakan untuk menyusun 1,5 ton pakan.

Langkah 1.
Gunakan metode bujur sangkar paerson

Konsentrat
PK 41%

= 22 – 8
= 14



Pakan
PK 22%

Jagung kuning
PK 8%

= 41 – 22
= 19

Langkah 2.
Menghitung prosentase konsentrat dan jagung kuning

Bagian konsentrat
= [14/(14+19)] x 100 = 42,4%
Bagian jagung kuning
= [19/(14+19)] x 100 = 57,6%

Langkah 3.
Menghitung jumlah konsentrat dan jagung kuning yang akan di campur untuk pakan 1,5 ton.

Bagian konsentrat
= (42,4/100) x 1.500 kg = 636 kg
Bagian jagung kuning
= (57,6/100) x 1.500 kg = 864 kg


Contoh 2
Peternak ingin menyusun pakan ayam petelur periode stater yang mengandung protein kasar 22%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat yang mengandung protein kasar sebesar 41% dicampur dengan jagung kuning dan dedak padi. Peternak ingin menggunakan dedak lebih banyak karena di daerahnya mudah didapatkan serta lebih murah harganya. Perbandingan dedak dan jagung yang dikehendaki adalah 2:1. Jagung kuning mengandung PK 8% sedangkan dedak memiliki PK 11%.
a.    Berapa % konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan?
b.    Berapa konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan untuk membuat 2,5 ton pakan?

Langkah 1.
Tentukan prosentase kandungan protein campuran jagung dan dedak padi (perbandingan 1:2).
= (1 x 8%)+(2 x 11%)/(1+2)
= 10%

Langkah 2.
Memnggunakan bujur sangkar paerson dari konsentrat dan campuran jagung dan dedak padi.

Konsentrat
PK 41%

= 22 – 10
= 12



Pakan
PK 22%

Jagung kuning dan dedak padi
PK 10%

= 41 – 22
= 19

Langkah 3.
Menghitung prosentase penggunaan konsentrat, jagung dan dedak padi

Bagian konsentrat
= [12/(12+19)] x 100 = 38,7%
Bagian jagung+dedak
= [19/(12+19)] x 100 = 61,3%
Bagian Jagung kuning
= 1/3 x 61,3 = 20,4%
Bagian dedak padi
= 2/3 x 61,3 = 40,9%

Langkah 4.
Mengecek apakah komposisi bahan pakan yang telah dihitung sudah mengandung protein kasar sesuai dengan yang diinginkan

Bahan pakan
Jumlah yang Digunakan
(%)
Sumbangan protein
Bagian konsentrat
38,7
38,7/100 x 41 = 15,9%
Bagian jagung kuning
20,4
20,4/100 x 08 = 1,6%
Bagian dedak padi
40,9
40,9/100 x 11 = 4,5%
Total
100
22 %

Langkah 4.
Menentukan bagian konsentrat, jagung, dan dedak padi untuk membuat 2,5 ton pakan.

Bagian konsentrat
= (38,7/100) x 2.500 kg = 967,5 kg
Bagian jagung kuning
= (20,4/100) x 2.500 kg = 510 kg
Bagian dedak padi
= (40,9/100) x 2.500 kg = 1.022,5 kg


Contoh 3
Peternak ingin menyusun pakan ayam petelur periode layer yang mengandung protein kasar 18%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat yang mengandung protein kasar sebesar 35% dicampur dengan jagung kuning dan dedak padi. Peternak ingin menggunakan jagung kuning lebih banyak karena di daerahnya mudah didapatkan serta kualitasnya baik. Perbandingan dedak dan jagung yang dikehendaki adalah 1:3. Jagung kuning mengandung PK 8% sedangkan dedak memiliki PK 11%.
c.    Berapa % konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan?
d.    Berapa konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan untuk membuat 1 ton pakan?

Langkah 1.
Tentukan prosentase kandungan protein campuran jagung dan dedak padi (perbandingan 3:1).
= (3 x 8%)+(1 x 11%)/(1+3)
= 8,75%

Langkah 2.
Memnggunakan bujur sangkar paerson dari konsentrat dan campuran jagung dan dedak padi.

Konsentrat
PK 35%

= 18 – 8,75
= 9,25



Pakan
PK 18%

Jagung kuning dan dedak padi
PK 8,75%

= 35 – 18
= 17

Langkah 3.
Menghitung prosentase penggunaan konsentrat, jagung dan dedak padi

Bagian konsentrat
= [9,25/(9,25+17)] x 100 = 35,3%
Bagian jagung+dedak
= [17/(9,25+17)] x 100 = 64,7%
Bagian Jagung kuning
= 3/4 x 64,7 = 48,5%
Bagian dedak padi
= 1/4 x 64,7 = 16,2%

Langkah 4.
Mengecek apakah komposisi bahan pakan yang telah dihitung sudah mengandung protein kasar sesuai dengan yang diinginkan

Bahan pakan
Jumlah yang Digunakan
(%)
Sumbangan protein
Bagian konsentrat
35,3
35,3/100 x 35 = 12,36%
Bagian jagung kuning
48,5
48,5/100 x 08 = 3,88%
Bagian dedak padi
16,2
16,2/100 x 11 = 1,78%
Total
100
18 %

Langkah 4.
Menentukan bagian konsentrat, jagung, dan dedak padi untuk membuat 1 ton pakan.

Bagian konsentrat
= (35,3/100) x 1.000 kg = 353 kg
Bagian jagung kuning
= (48,5/100) x 1.000 kg = 485 kg
Bagian dedak padi
= (16,2/100) x 1.000 kg = 162 kg

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar