Skip to main content

WASPADA!! 4 MASALAH PENYEBAB PENYAKIT UNGGAS DI MUSIM HUJAN


Kondisi peternakan saat musim hujan tentu berbeda dengan saat musim kemarau. Curah hujan yang tinggi, suhu yang lebih rendah dan kelembaban tinggi adalah karakteristik umum musim hujan. Ketiganya akan mempengaruhi beberapa komponen peternakan seperti air minum, pakan, kandang dan bibit penyakit.

a.    Air Minum
Peningkatan curah hujan tentu akan menambah volume air tanah sehingga sering memicu masalah baru yaitu penurunan kualitas air dan keterbatasan daya serap air oleh tanah. Penurunan kualitas terjadi secara fisik maupun biologi.
Penurunan kualitas secara fisik yaitu keruh, berbau dan bercampur lumpur. Air tanah yang bercampur lumpur akan menyebabkan penyumbatan pipa air minum dan memicu terbentuknya biofilm, yaitu endapan di dalam pipa air minum yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit. Di sisi lain, terbatasnya daya serap air oleh tanah berpotensi menimbulkan dua masalah yaitu :
§  Timbulnya genangan air ataupun banjir
Baik genangan air maupun banjir dapat menimbulkan permasalahan karena menjadi tempat ideal untuk berkembang biaknya parasit (serangga, cacing dan koksidia) maupun bakteri seperti E. coli (penyebab colibacilosis) dan Haemophillus paragallinarum (penyebab korisa) sehingga memicu peningkatan jumlah kasus penyakit tersebut saat musim penghujan. Sementara itu, banjir dapat menyebabkan kerugian material (kerusakan dan hambatan transpotasi) maupun penyebaran penyakit.
§  Pencemaran air tanah oleh bakteri patogen
Banyaknya jumlah air yang menembus pori-pori tanah akan mengubah struktur tanah sehingga pori-pori tanah membesar dan memungkinkan air membawa serta bakteri patogen dari tanah di lapisan atasnya menuju sumber air tanah. Inilah jawaban mengapa sumber air tanah dapat menjadi salah satu munculnya kasus penyakit.

b.    Pakan
Pakan merupakan substrat kaya nutrisi yang juga mudah lembab. Sifat mudah lembab ini menjadi celah untuk tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme misalnya jamur. Saat musim hujan, kelembaban udara tinggi (80%) sehingga sangat mendukung pertumbuhan jamur terutama di pakan.
Selain penurunan mutu pakan baik secara kualitas (penurunan kadar nutrisi) maupun secara kuantitas (penggumpalan dan kerusakan pakan), pakan terkontaminasi jamur juga beresiko tercemar mikotoksin. Mikotoksin adalah toksin yang dihasilkan oleh jamur. Bagi ayam, mikotoksin menyebabkan kondisi immunosuppresif (gangguan kekebalan tubuh). Kondisi ini menyebabkan ayam mudah terinfeksi bibit penyakit.

c.    Kandang
Kandang terbuka (open house) memang membuat ayam rentan terkena langsung dampak musim hujan. Naik turunnya suhu dan kelembaban, arah aliran angin yang fluktuatif, bahkan tampias air hujan yang masuk ke kandang adalah beberapa dampak langsung akibat datangnya musim hujan. Faktor tersebut tentu akan mempengaruhi stamina dan produktivitas ayam.

Baca Juga :




Pada kandang postal, litter menjadi mudah lembab sehingga rentan menggumpal. Litter yang menggumpal harus dihindari karena merupakan tempat akumulasi ammonia di dalam kandang. Pada kandang panggung, faktor drainase (sistem pengaliran air) di sekitar kandang, letak feses terhadap tanah di sekitarnya dan ketinggian kandang terhadap tanah harus diperhatikan. Genangan air dapat timbul jika drainase di sekitar kandang kurang baik. Terlebih jika genangan air berada tepat di bawah kandang yang juga merupakan timbunan feses. Akibatnya, kotoran menjadi becek dan menimbulkan sejumlah masalah seperti bau yang menyengat dan sarang penyakit.

d.    Bibit Penyakit
Bibit penyakit di musim hujan sedikit berbeda dibandingkan musim kemarau. Penularan penyakit melalui udara yang sering muncul saat musim kemarau, memang agak berkurang di musim hujan tetapi penularan melalui air minum justru meningkat. Namun, hal ini tidak berarti penyakit pencernaan lebih dominan dari pada penyakit pernapasan. Struktur anatomi ayam yang tidak mempunyai sekat pembatas hidung dengan rongga mulut menyebabkan ayam juga dapat terserang penyakit pernapasan melalui air minum misalnya korisa, CRD, AI, ILT dll.

Peningkatan populasi serangga di musim hujan juga perlu diwaspadai. Serangga inilah yang membawa agen penyakit dari feses ke tempat pakan dan air minum. Berbagai bibit penyakit di dalam feses dapat disebarkan dengan cara tersebut. Terlebih saat musim hujan, telur cacing dan bakteri E. coli memiliki daya tahan lebih baik saat di luar tubuh ayam.


http://ternakpertama.blogspot.com/2014/12/waspada-4-masalah-penyebab-penyakit.html

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar