Skip to main content

TUNTAS MEMBASMI PEYAKIT KORISA

Penyakit Korisa Pada Ayam
Ternak Pertama. Mengatasi Penyakit Korisa Pada Ayam - Korisa atau lebih tenar dengan istilah Snot merupakan penyakit yang sangat familiar bagi peternak unggas. Meskipun tidak mengakibatkan kematian yang tinggi, serangan korisa tetap saja menimbulkan kerugian karena tingkat penularanya cepat, mengakibatkan pertambahan bobot badan terhambat, dan dapat menurunkan produksi telur 10-40%. Itu belum termasuk tingginya angka afkir jika korisa yang menyerang sudah sangat parah dan sulit disembuhkan.

Mengenal penyakit korisa

Sebelum mengendalikan korisa tentunya kita harus mengenal apa itu korisa? Korisa disebabkan oleh bakteri Avibacterium paragallinarum, yang termasuk dalam gram (-) dan bersifat fakultatif anaerob (mampu hidup pada media yang ada maupun tidak ada oksigenya. Bakteri ini sangat menyukai sinus hidung (infraorbitalis) dan trachea yang mengalami peradangan serta berlendir. Dengan demikian, gejala klinisnya mudah dikenali dengan adanya leleran kuning kental dari lubang hidung (pilek) yang berbau khas (busuk) dan muka bengkak (mata bengkak dan menutup). Terkadang pada sinus hidung juga ditemukan perkejuan.

Penyakit Korosia

Banyak terjadi di lapangan, kasus korisa terkadang berkomplikasi dengan penyakit lain seperti CRD dan Cilibacillosis. Kasus ini banyak terjadi pada ayam pedaging. Jika sudah demikian, maka angka kemtian pun akan meningkat. Dengan demikian, kasus komplikasi korisa sebisa mungkin dihindari. Namun, jika sudah terjadi setidaknya kita bisa mengendalikanya secara maksimal.

Pengendalian Korisa yang Tepat

Setelah terinfeksi bakteri penyebab korisa, ayam biasanya akan menunjukan gejala klinis dalam waktu 1-3 hari. Inilah yang disebut dengan masa inkubasi, yaitu tenggang waktu awal infeksi sampai munculnya gejala klinis pada ayam. Infomasi masa inkubasi sangat penting untuk menyusun program pencegahan.  Contoh, di suatu peternakan korisa sering menyerang umur 28 hari. Kemudian, berdasarkan masa inkubasi 1-3 hari maka kita melakukan pencegahan pada umur 25 hari dengan pemberian antibiotik meskipun ayam masih terlihat sehat. Dengan demikian recording pemeliharaan pada periode sebelumnya sangat dibutuhkan.

Tingkat kesakitan korisa berfariasi antar ayam mulai ringan, sedang sampai parah (mata tertutup, muka bengkak, pilek berbau busuk, dan perkejuan di mata). Jika demikian, ayam yang sakit perlu di seleksi (dipilih antara yang saki dan tidak) dan isolasi (yang sakit dipisahkan dari kelompok).
-       Ayam yang parah harus dipisahkan dari kandang agar mempurmudah pengobatan dan mengurangi penularan kepada ayam yang sehat. Kondisi sakit berat biasanya nafsu makan dan minum menjadi turun drastis dan kondisi sinus hidung (yang merupakan sarang penyakit) hanya memiliki sedikit pembuluh darah maka pengobatan yang paling efektif adalah melalui injeksi atau suntik dengan antibiotik golingan tetrasiklin dan aminoglikosida (seperti tetrasiklin, Gentamicin, atau Steptomisin)
-       Ayam dengan kondisi sakit yang ringan bisa diobati melalui air minum dengan antibiotik seperti amoksisilin, doksisiklin dan enrofloksasin.
-       Lakukan desinfeksi air minum dengan desinfektan yang aman
-       Selama dan setelah pengobatan lakukan penyemprotan kandang dengan disinfektan
-       Berikan vitamin untuk mengembalikan stamina, memperbaiki membran sinus hidung yang rusak, dan meningkatkan nafsu makan
-       Jika ayam terserang pada umur dimana sudah bisa dilakukan panen, sebaiknya segera dipanen keseluruhan secara cepat

http://ternakpertama.blogspot.com/2014/12/tuntas-membasmi-peyakit-korisa.html

Semprot kandang

Untuk pengendalian penyakit ini dikemudian hari, pencegahan lebih dini dapat dilakukan dengan vaksinasi korisa terutama pada ayam petelur dan ayam pembibitan. Selain pemberian antibiotik dan vaksinasi, jangan lupa selalu menerapkan bioscurity agar pengendalian korisa maksimal. Manajemen pemeliharaan yang kurang memperhatikan sanitasi dan bioscurity seperti kepadatan kandang yang terlalu tinggi, tidak ada sterilisasi air minum, sirkulasi udara yang kurang lancar, dll dapat memicu ayam stress dan akhirnya terjadi komplikasi serta kegagalan vaksinasi.

Baca Juga :
CARA MENGATASI AMONIA DI PETERNAKAN AYAM

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar